PENGAJIAN RUTIN DAN BUKA PUASA BERSAMA DI BULAN RAMADHAN


Melalui momentum Ramadhan, banyak kalangan memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai jembatan mempererat tali silaturahim dengan keluarga, kerabat dll. Demikian halnya dengan keluarga SMA Negeri 2 Surakarta juga menggelar buka bersama dan pengajian di Lobby SMA Negeri 2 Surakarta yang diselenggarakan dua kali selama bulan Ramadhan yaitu tanggal 30 Juli 2012 dan 11 Agustus 2012


Momentum buka bersama tidak hanya sekadar berkumpul untuk berbuka puasa . Namun jauh di balik itu, merupakan anugerah dari Allah SWT kepada kita agar dimanfaatkan untuk lebih mempererat tali silaturahim

Buka puasa yang dilakukan pada saat menjelang malam (Maghrib) sangatlah berkaitan erat dengan keadaan alam yang gelap. Istilah “buka” menunjukkan sebuah penyingkapan sesuatu yang tertutup (terhijab). Sedangkan saat berbuka jatuh pada permulaan kegelapan malam yang menyimbolkan tertutupnya segala penampakan kebendaan karena terangnya siang telah berakhir. Jadi, kegelapan malam merupakan simbol dari ketertutupan. Karena itu, ia harus dibuka. Pada saat malamlah sebenarnya poses pembentukan jati diri itu berlangsung. Keheningan malam membawa kita kepada sebuah keadaan dimana kita dituntut untuk membaca diri.
Waktu malam adalah simbol dari ketenangan, kegelapan dan kehampaan. Semua visualisasi kebendaan sirna pada malam hari. Kegelapan melepaskan kita dari gambaran-gambaran dunia yang mengikat kita pada saat siang. Persepsi pikiran kita pada siang hari sangatlah dipengaruhi oleh pandangan mata kita. Karena itu, puasa mengarahkan kita untuk melepaskan diri dari belenggu-belenggu persepsi dunia. Ketika persepsi diri terlepas dari gambaran dunia lewat menahan hawa nafsu pada siang hari, maka diri akan terbuka (terlepas) dari sifat-sifat dunia yang memperdaya dan siap untuk memasuki sebuah keadaan di mana sifat-sifat Tuhan akan muncul di dalam diri kita.