Mendesaknya Perubahan Kurikulum Pendidikan: Menggali Alasan dan Dampaknya

A. Pendahuluan: 


Kurikulum pendidikan menjadi pondasi utama dalam membentuk karakter dan pengetahuan peserta didik. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, perubahan-perubahan dalam dunia pendidikan menjadi semakin penting. Artikel ini akan mengulas beberapa alasan mengapa perubahan kurikulum perlu dilakukan untuk memastikan bahwa sistem pendidikan dapat mengakomodasi kebutuhan dan tuntutan zaman yang terus berubah.

B. Mengapa Kurikulum perlu Berubah ?

1. Dinamika Perkembangan Teknologi:

Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah lanskap pekerjaan dan kebutuhan keterampilan. Kurikulum perlu disesuaikan agar dapat menciptakan peserta didik yang mampu menghadapi tantangan dalam era digital ini, memahami teknologi, dan mengembangkan keterampilan yang relevan.

2. Tuntutan Globalisasi:

Era globalisasi menuntut individu untuk memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya, bahasa, dan masalah global. Perubahan kurikulum perlu memasukkan elemen-elemen ini untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga dunia yang kompeten dan terbuka terhadap keragaman.

3. Pengembangan Keterampilan Abad ke-21:

Keterampilan seperti kreativitas, kolaborasi, pemecahan masalah, dan kecakapan digital menjadi semakin esensial. Kurikulum perlu memberikan fokus lebih pada pengembangan keterampilan ini agar peserta didik dapat bersaing dalam lingkungan kerja yang kompetitif.

4. Penelitian Neurosains dan Psikologi Pendidikan:

Studi dalam neurosains dan psikologi pendidikan menunjukkan bahwa setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda. Perubahan kurikulum untuk memasukkan metode pengajaran yang beragam dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memaksimalkan potensi setiap siswa.

5. Menyesuaikan dengan Perubahan Sosial:

Dinamika sosial yang terus berubah, termasuk nilai-nilai dan norma, memerlukan kurikulum yang dapat menyesuaikan diri agar tetap relevan dan memberikan pemahaman yang akurat tentang realitas sosial saat ini.

6. Memperkuat Koneksi dengan Dunia Industri:

Kurikulum perlu mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia industri. Memasukkan elemen-elemen praktek dan kerja sama dengan industri dapat membantu mempersiapkan peserta didik untuk memasuki pasar kerja dengan lebih siap.

7. Fokus pada Kesejahteraan Mental:

Perubahan kurikulum juga perlu memperhatikan kesejahteraan mental peserta didik. Penekanan pada keseimbangan hidup, kecerdasan emosional, dan dukungan psikologis dapat meningkatkan kesejahteraan siswa.

8. Pentingnya Pendidikan Inklusif:

Pendidikan perlu menjadi inklusif untuk mengakomodasi keberagaman siswa. Menyesuaikan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan gaya belajar yang berbeda dan memastikan bahwa tidak ada siswa yang tertinggal adalah suatu keharusan.

9. Relevansi dengan Isu Lingkungan:

Krisis lingkungan global menunjukkan bahwa pemahaman tentang isu-isu lingkungan dan keberlanjutan perlu ditanamkan sejak dini. Perubahan kurikulum dapat membantu menciptakan generasi yang peduli terhadap lingkungan.

10. Evaluasi Terus-Menerus:

Kurikulum perlu bersifat dinamis dan terus dievaluasi. Proses evaluasi yang terus-menerus dapat membantu mendeteksi kelemahan dan merespon perubahan dalam masyarakat, sehingga pendidikan tetap relevan dan efektif.

C. Kesimpulan

Dalam menghadapi perubahan yang terus menerus dalam masyarakat dan teknologi, perubahan kurikulum menjadi langkah krusial dalam memastikan bahwa pendidikan memberikan bekal yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Dengan perubahan yang tepat, pendidikan dapat tetap menjadi kekuatan utama dalam membentuk masa depan individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Aksi Nyata : Taman Literasi "We Read We Happy" sebagai Bentuk Penerapan VCO (Voice, Choice, Ownership)

Hadirnya Pandemi Covid-19 di Tanah Air telah membawa berbagai dampak yang buruk di berbagai sektor, termasuk di sektor pendidikan. Pandemi Covid-19 menyebabkan taman literasi di SMAN 2 Surakarta menjadi vakum dan kurang terawat. Ketika sudah diperkenankan tatap muka, murid diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat bagaimana agar taman literasi cantik kembali. Murid menggunakan hak suara (voice) menyampaikan pendapat melalui angket dan wawancara, mereka menginginkan agar taman literasi dipercantik agar lebih semangat untuk belajar.



Kumpulan Jurnal Refleksi Mingguan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4 Kota Surakarta

Modul 3.1.a.9. Koneksi Antarmateri - Program Guru Penggerak

Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).

Bob Talbert


Semangat Pagi Bapak/Ibu Hebat. Semoga Bapak/Ibu Hebat senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Aamin

Dalam kesempatan kali ini saya Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kota Surakarta ingin berbagi tentang apa yang sudah saya dapatkan dari kegiatan Program Guru Penggerak yang sudah masuk sampai modul 3.1. Pada kesempatan ini saya menuliskan kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang sudah didapat. Semoga bermanfaat.

3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual-Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual-Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran



Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP dapat mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang keempat paradigma dilema etika, ketiga prinsip dilema etika, dan 9 langkah pengujian keputusan pada konteks di sekolah asal masing-masing.

Kesepakatan Kelas BPTIK - Sebagai Wujud Disiplin Positif di Kelas

 


Guru harus mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang nyaman, humanis dan berkarakter agar tujuan pendidikan tercapai. Salah satu ruang lingkup kecil yang harus dijadikan wadah belajar yang menyenangkan adalah kelas. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk membangun budaya positif di kelas yang merangkul semua harapan, impian dan tujuan murid dalam menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan menyenangkan. Harapannya budaya positif ini dapat menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baik yang membangun motivasi intrinsik murid yang nantinya bermanfaat bagi dirinya, orang lain di sekitarnya, maupun lingkungannya.

1.4.a.10.2 Aksi Nyata - Budaya Positif - Forum Berbagi Aksi Nyata

1.4.a.10.2 Aksi Nyata - Budaya Positif - Forum Berbagi Aksi Nyata
Oleh :Dwi Apri Setyorini, S.Kom., M.Pd.
CGP Angkatan 4 Kota Surakata

Eksplorasi Konsep Budaya Positif

Eksplorasi konsep untuk Budaya positif terdiri dari beberapa bagian yaitu :
  1. Perubahan Paradigma Belajar
  2. Arti Disiplin dan 3 Motivasi Perilaku Manusia
  3. Keyakinan Kelas, Hukuman dan Penghargaan
  4. Lima Kebutuhan Dasar Manusia
  5. Lima Posisi Kontrol
  6. Segitiga Restitusi