
Dalam rangka memperingati HUT Kota Solo yang ke 267, Bapak Ibu Guru beserta karyawan SMAN 2 Surakarta hari ini (Jumat, 17 Februari 2012) mengenakan pakaian Beskap dan Kebaya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan Jawa khususnya kebudayaan yang ada di kota Surakarta.
Sesuai yang disampaikan bapak Joko Widodo (Walikota Solo) bahwa setiap hari Kamis setiap PNS Pemkot Surakarta wajib memakai beskap dan kebaya. Rencananya,secara resmi seragam baru ini akan dipakai tiap Kamis mulai 23 Februari mendatang. Bapak Jokowi sebelumnya menyatakan, kebaya kutu dan beskap landung memang mengandung makna pelestarian peninggalan budaya leluhur. Dia khawatir baju tradisional Solo musnah seperti Kimono yang ditinggalkan generasi muda Jepang. Untuk itulah pada momentum hari jadi kota ke-267, beliau menginginkan gebrakan ini sebagai momentum menggugah keterpurukan.
Menurut beliau, pemakaian batik dan beskap oleh sekitar 10.000 PNS Pemkot Solo adalah cara terbaik. Untuk diketahui, pakaian tradisional Jawa khas Solo tersebut dipadu kain jarik bermotif parang berwarna sogan (cokelat) pada bawahan dan sepatu/selop,serta atasan berwarna putih tulang. Baju dinas ini setiap Kamis.Sedangkan baju dinas setelan batik Kresna yang sebelumnya dipakai tiap Kamis, akhirnya digeser Rabu.
Menurut beliau, pemakaian batik dan beskap oleh sekitar 10.000 PNS Pemkot Solo adalah cara terbaik. Untuk diketahui, pakaian tradisional Jawa khas Solo tersebut dipadu kain jarik bermotif parang berwarna sogan (cokelat) pada bawahan dan sepatu/selop,serta atasan berwarna putih tulang. Baju dinas ini setiap Kamis.Sedangkan baju dinas setelan batik Kresna yang sebelumnya dipakai tiap Kamis, akhirnya digeser Rabu.